Akankah Indonesia Bertahan Dari Krisis Global?

Akhir-akhir ini seluruh negara di dunia (termasuk Indonesia) lagi pada bingung mikir krisis finansial global. Saya sendiri sempat bertanya-tanya akankah Indonesia mengalami krisis seperti tahun 1998 (semoga tidak). Dosen saya pernah mengatakan, bahwa saat Amerika tersandung maka Indonesia akan terjatuh. Nampaknya hal tersebut mulai kelihatan dewasa ini. Amerika dan negara di Eropa tertimpa krisis finansial paling parah sepanjang abad ini. Mau tidak mau hal ini akan berpengaruh terhadap laju perekonomian Indonesia. Ekspor Indonesia akan terhambat diseluruh dunia soalnya demand dari negara tersebut sudah jauh menurun. Sangat dimungkinkan pula produk buatan Indonesia akan semakin bersaing ketat dengan produk luar yang semakin banyak masuk di Indonesia setelah krisis ini menjalar di hampir seluruh belahan Dunia. Akankah Indonesia bertahan ditengah kondisi ini ?
Banyak pengamat ekonomi mengatakan bahwa kondisi Indonesia sekarang dan tahun 1998 jauh berbeda. Fundamental ekonomi Indonesia saat ini cukup baik, cadangan devisa terus terjaga, perekonomian tetap tumbuh, dll. Awalnya Bank Indonesia berusaha ngatasi krisis dengan meningkatkan BI Rate. Menurut saya hal ini tepat karena akan menghindarkan terjadinya capital outflow dari para investor asing. Namun hal ini juga memiliki kelemahan sendiri, sektor riil didalam negeri akan tertekan karena suku bunga kredit akan meningkat. Awalnya saya berpikir kalau BI Rate meningkat maka setidaknya akan dapat menghambat investor berpindah dari Indonesia. Menurut saya hal ini akan mampu menghindarkan depresiasi rupiah terhadap dollar US. Namun nampaknya hal ini hanya bertahan sebentar saja, rupiah terus melemah terhadap dollar. Pemerintah dalam kondisi serba salah untuk menentukan arah kebijakan yg tepat bagi kepentingan bersama. Intervensi yg dilakukan saat ini nampaknya belum mampu menahan penurunan IHSG dan depresiasi rupiah terhadap dolar. Capital outflow terlalu kuat untuk dilawan dan sentimen negatif pasar global juga sulit untuk ditahan dengan intervensi pemerintah. Hal ini diperparah dengan semakin banyaknya spekulan yg menahan dolar untuk mendapatkan keuntungan yg lebih banyak.
Kita harus optimis bahwa bangsa ini akan mampu melewati hadangan krisis dengan baik. Saya masih sngat yakin bahwa pemerintahan saat ini masih memiliki amunisi kuat untuk mengembalikan keadaan pasar finansial Indonesia dalam keadaan semula. Namun hal ini perlu dukungan dari semua pihak yg merasa memiliki bangsa ini. Keadaan politik jelang pemilu harus terus dijaga, setidaknya ini akan memberikan signal positif bagi investor asing bahwa kondisi di Indonesia tetap stabil. Selain itu masyarakat harus mambantu dengan menukarkan dolar yg mereka miliki kedalam rupiah, hal ini setidaknya akan mampu menahan pelemahan rupiah. Banyak juga pengamat ekonomi yg menyatakan di berbagai media massa bahwa Indonesia akan sulit mengatasi krisis ini. Menurut saya analisis yg dikemukakan ekonom tersebut tidak perlu dkemukakan di media massa secara luas. Hal ini akan semakin menambah kepanikan pasar berkenaan dengan kondisi Indonesia. Harusnya mereka mampu menahan diri untuk tidak berkomentar ditengah kondisi pasar yg tidak stabil. Jangan memperkeruh suasana yg sebenarnya masih terkendali. Langkah pemerintah yg berusaha memberikan berita positif bahwa fundamental Indonesia masih aman akan sia-sia jika banyak pihak yg terus berkomentar. Marilah kita bekerja bersama untuk menenangkan kondisi pasar finansial Indonesia. Saya yakin kita akan mampu menghadapi krisis ini. Setidaknya krisis ini akan mampu menjadi pelajaran yg baik kedepan bagi bangsa Indonesia. Amin